Tidak ada tuhan selain Allah dan
Muhammad adalah utusan-Nya.

Segala puji bagi Allah, Yang Maha Suci, Maha Hidup.
Segala puji bagi-Nya, Yang Maha Kuasa,
yang mengalah-kan hamba-Nya dengan kematian.

Waktu

Langkah nya pasti, dan tak kan surut tuk kembali, sedetik demi detik tak pernah dilewatkan, walaupun dalam lingkaran yang sama dan berulang kali dilewati ya tiada bosan dia terus berhitung, Yah memang tak sepanjang hitungan akuntansi ataupun ilmuwan lainnya dia cukupkan hanya 60 langkah dalam satu putaran waktu, dan 12 jam dalam terangnya matahari, 12 jam dalam rengkuhan rembulan malam, walaupun melewati hitungan detik, menit bahkan jam sama, namun waktu yang berbeda, dia tetap sederhana dalam lingkaran rumahnya jarum yang kecil tiada henti berdetak dalam derak langkahnya, Yah dia berulang kali melangkah dalam rumahnya tapi dia bukan katak yang bangga dengan tempurungnya, dia begitu lemah dan lambatnya namun langkahnya pasti menyeret semua yang ada didunia ini terpengaruh olehnya, dia tak perlu menyombongkan dirinya tuk di hargai, tapi orang yang tak menghargai waktunya dia sendiri yang merugi, waktu tak akan ada ruginya, tugasnya hanya melangkahkan derak detik ya.
Yah dia tak perlu sombong dengan meminta semua orang memperhatikan nya, dia tetap santai tapi bila orang yang santai melalaikan waktunya orang itu sendirilah yang tlah membuang kesempatan yang tak akan kembali padanya lagi.
Tak perlu keras" dia ber dentang mengumandangkan alunan waktu nya, namun orang" lah yang berharap mendengarkan kabar gembira dengan kedatangannya, kedatangan sikecil dalam keluarga yang baru, dalam dunia barunya setelah kurang lebih 9bulan dikandungan ibunya, penantian panjang sang pekerja menunggu tanggal datangnya upah mereka, penantian sang pencari kerja menunggu hasil wawancara, berita keberhasilan sang siswa dalam kelulusan sekolahnya, penantian yang lain yang begitu dirindukan nya sang kekasihnya, ataupun orang tua dan anaknya yang terpisah jauh, itu bukan hanya jarak yang memisahkan, namun waktu tak akan peduli tetap berdetak kedepan tak akan surut kebelakang.
Adakalanya saat ujian tlah usai sang siswa menyesal kenapa dia tak belajar dengan sungguh-sungguh, diakhiri suatu lomba penyesalan sang pecundang kenapa tak berlatih dengan ketat sebelumnya, penyesalan selalu datang terlambat, namun waktu tak akan peduli, dia tetap berdetak kedepan.
Masih yakinkah kalian meremehkan waktu yang kau lalui, masih banggakah dengan waktu yang telah engkau sia sia kan, masihkah ada penyesalan bila waktu menghiraukan dirimu dalam keterpurukan.
Sang waktu tetap berjalan walaupun kau menangis didepan ya.

Kesimpulan terakhir hargailah waktumu sebelum meninggalkan dirimu, dari masa mudamu, dari sehatmu, dari kesempatan mu, dan dari kesiapanmu menuju hal yang terbaik.

Selengkapnya...

Sebuah Batas yang ku lalui (II)

kelap-kelip bintang dimalam hari, seirama dengan kedap-kedip mataku dalam kesendiriian. kerinduaan yang dalam, menggalayuti relung hatiku, aku merindukannya, merindukan si mungil yang baru beberapa bulan datang menghampiriku. begitu lama aku menanti tetapi saat ia datang aku tak ada di sampingnya itulah yanng membuatku tambah rindu dengannya, hanya celoteh ringan yang sesekali mampir ketelingaku saat aku menelopon ke istriku, beberapa lembar foto akhirnya datang juga sebagai pelipur lara penghapus rinduku.
denting alam ketiga bagi kehidupanku tlah bertalu setelah gema takbir di hari yang fitri, kucuran demi kucuran mimisan makin sering, pusing dan lemas, menghampiriku selepasnya. dan saat masuk kerja di awal bulan desember aku mimisan saat di beading room, enginnering room, dan dibeberapa tempat hampir satu minggu itu, mimisan tak kunjung berhenti, kalaupun tidak mimisan dihidungku yang makin amis slalu ada gumpalan kental merah tua dan kadang garis benang merah muda. akhirnya aku putuskan minta rujukan dari dokter in house klinik untuk berobat ke spesialis THT, aku dapat rujukan ke RS. Otorita Batam di sekupang.


hari pertama berobat hidungku masih pendarahan, sehingga Dr poppi (kalau tidak salah) menyarankan aku datang lagi setelah obat yang diberikan habis. tetapi saat itu aku sudah di suruh untuk foto rontgen dan dicek cekungan kiri dan kanan penuh cairan, sehingga analisa pertama masih singusitis( ini bawaan saya dari kecil), jadi aku tidak heran dengan analisanya memang aku singusitis. tapi saat di ruang rontgen ada pasien lain yang ikut ngantri denganku dia merasa takut kalau-kalau dia kena kanker atau tumor dihidungnya, saat itu aku hanya tersenyum dan berkata berdoa saja semoga yang terbaik yang di dapat dan aku ndak habis pikir khan yang dihidung paling polip atau singusitis saja.
seminggu kemudian aku minta rujukan lagi untuk datang ke RS. Otorita Batam, dari obat yang di berikan sebelumnya pendarahan dihidungku sudah mampat, sehingga dari lubang hidungku bisa dicek dengan alat yang panjang untuk melihat kedalam rongga hidung dan di dapati di rongga hidung sebelah kiri ada benjolan yang telah menutupi hingga ke rongga sebelah kanan. dan dari dr poppy di anjurkan untuk operasi pengambilan sampel untuk di kirim ke lab di jakarta untuk dicek jaringan yang ada di benjolan tersebut.

ini merupakan operasi pertamaku, aku menunggu di depan ruang operasi menunggu antrian, tadi saat pendaftaran aku ditanya mana keluarga yang mendampingi untuk menandatangani surat pernyataan, mendengar pertanyaan itu membuatku sedih dan seakan akan ada suatu hal yang besar yang akan terjadi, tapi tadi dr Poppy katanya hanya operasi kecil, apa sebenarnya yang terjadi dan yang ada dihidungku ?,ku tenangkan diriku dengan sejuknya air wudhu dan shalat sunnah di Mushala Rumah sakit.
saat aku kembali mengantri di depan ruang operasi setiap pintu terbuka selalu aku tengok, mungkin ini giliranku, tetapi ada seorang cewek keluar dengan sebelah mata diperban putih, beberapa kali pintu terbuka pemandangannya hampir sama, kenapa dibatam ini banyak yang sakit mata ? mungkin katarak aku pikir dan kenapa banyak cewek yang terkena ? khan batam kota industri, karyawan cewek lebih banyak dari pada cowok tempat aku bekerja saja satu shift ada sekitar 100 org cewek dengan 3-4 org cowok.
banyak pikiran yang terlintas di otakku dan aku berusaha untuk tetap pada pemikiran yang positif, dan berusaha menggumam lantunan dzikir dalam hati.akhirnya aku dapat antrian untuk masuk kedalam ruang operasi, aku lihat diujung lorong panjang ada kerumunan orang berpakaian putih, seksama aku perhatikan ada sebuah tempat tidur di tengah kerumana itu, oh itukah yang namanya operasi ?, aku juga disuruh tiduran di tempat tidur dekat pintu masuk, " tunggu dokternya datang, tiduran dulu yah ?" Perintah perawat yang menerimaku.
aku tiduran dengan gelisah, aku pandang dinding putih seekor semut sedang berjalan diluasnya dinding yang serba putih, sangat kontras sekali warna hitam semut itu, aku teringat dengan sebuah lagu lama tentang semut merah didinding sekolah, tapi tak ingat semuanya pencipta dan pelantunyapun aku tak ingat, tapi itu cukup untukku tuk berbagi dengannya, kusampaikan pada semut didinding, "seandainya apapun yang terjadi diruang ini, besok aku tak bisa menyampaikan pada keluarga dan semua temanku, sampaikanlah maafku pada mereka, dan pada anakku sampaikan salamku ".
dr.Poppy sampai juga di ruang operasi, aku di suruh duduk di kursi saja katanya lebih relaks dan tidak terlalu tinggi, dengan sebuah topi yang ada lampunya sebuah jepitan panjang dan pinset panjang, disuruh aku mendongak keatas diambilnya sebuah botol seperti semprotan nyamuk dan disemprotkan ke rongga hidungku rasanya pahit sampai ketenggorokan ( mungkin ini yang disebut bius lokal, aku pikir), dan sekali jepit dr. Poppy bilang sudah dan mengambilkan tisue untuk menghambat pendarahan dan beberapa tisue lagi yang telah dibasahi dengan alkohol, sampai aku rasa agak mendingan. dr. poppy memberiku sebuah botoil kecil berisi cairan dengan sebuah potongan kecil sebesar nasi, bawa ini keruangan mawar (kalau ndak salah) bilang ini hasil biopsi untuk dikirim kejakarta.
sepulang dari RS Otorita batam disekupang aku telepon kakak saya mas Daya yang juga seorang perawat di RS.Dr Kariadi semarang, mendengar penjelasan saya mas daya minta segera kasih kabar kalau hasil biopsinya sudah dianalisa dilab jakarta.


Selengkapnya...

Sebuah Batas yang ku lalui

sebagai manuasia aku mendabakan penerus dari diriku, sebagai bukti eksistensiku dan untuk meneruskan tongkat estafet kehidupan dan nilai kehidupan dari keluargaku. saat yang paling membahagian itu datang pada tahun 2005, dengan dikaruniai seorang anak mungil yang sangat menggemaskan. di lahir menjelang bulan Ramadhan tahun itu.
semua manusia sudah dituliskan garis hidup dan kehidupannya, demikian juga denganku. sebelum anakku lahir, ada sesuatu yang aku rasa beda pada diriku tetapi aku anggap biasa, "ah, ini sudah biasa, mungkin aku kecapean", itu yang slalu aku pikirkan, bahkan pernah saya utarakan dengan istriku, dia pun menganggap sama, cuma dia bilang "biarlah nantikan sembuh kalau sudah istirahat".
hari demi hari waktu tetap melangkah dengan detak detik yang tetap, dan berirama dengan keharmonisan alam, semakin hari aku rasa semakin tebal penyekat hidungku, dan dikala pagi aku ingin muntah, kadang diatara riak ataupun ingus pagiku ada bercak merah tua kental, kadang hanya seperti benang merah muda. namun perjalan hidupku tetap aku jalani seperti biasa, pagi berangkat kerja sore pulang.


di bulan juni istriku pulang kejawa, karena ingin melahirkan di rumahnya dan ingin dekat dengan ibunya, dari rumah istriku aku mampir kerumahku di Cilacap. kakak perempuan pertamaku pun menanyakan "kayaknya suaramua agak aneh, tidak seperti biasanya ?", "iya, lagi pilek nich " kataku masih tetap acuh dengan kondisiku.
sampai di batam pendengaranku agak berkurang, aku pikir " ah, ini karena habis naik pesawat ", saat aku ke klinik periksa pun tak ada yang aneh kata suster di in house klinik perusahaan tempat aku bekerja. karena aku kini sendiri jadi lebih banyak waktu untuk memikirkannya dan sempat aku diskusikan dengan istriku lewat telpon untuk periksa malah dia takut kalau nanti ketahuan malah jadi ngeri, aku pun menyadari istriku lagi hamil tua jangan sampai ada hal atau sesuatu yang dapat mempengaruhi psikologi dan kondisi kandungannya.
tapi irama dan denting alam tlah memberi tanda pembukaan pertunjukan akan segera dimulai di panggung sandiwara yang fana ini, saat aku repair mesin darah kental meluncur tanpa dapatku bendung dari hidungku, tapi itu masih aku anggap hal biasa, setelah istirahat di klinik sebentar dan hidungku sudah mampat tidak mimisan lagi, aku lanjutkan kerjaku.
bahkan waktu itu aku sempat menulis sebuah kata dalam hatiku, kalau ndaksalah kuberi nama file "si hidung bengkok", berisi tentang kondisiku, harapanku akan kelahiran anakku dan permohonan maaf bila aku banyak salahnya. file itu aku simpan di komputer kerjaku, bila datang waktunya untuk dibuka biarlah dia yang bercerita tentang diriku.
pada akhirnya hari senin tanggal 12 september 2005 jam 11.45 aku dapat telpon dari istriku, dengan nada bergetar "anak kita sudah lahir, laki-laki", Mahasuci Allah, Sgala puji bagi Allah. aku langsung minta ijin cuti cari tiket dan pulang hari itu juga, aku ingin cepat melihat anakku yang tlah lama aku tunggu. jam 10 malam aku sampai juga di klinik tempat istriku melahirkan.
hampir dua minggu aku dijawa, melepas rindu dan harapanku pada sikecil "dimas". setelah semua acara kelahiran, pemberian nama dan syukuran akhikoh selesai aku balik lagi ke batam dengan penuh kebahagiaan. Akhirnya aku masih bisa melihatnya lahir, aku masih diberinya waktu. sebegitu dalam rasa yang bergemuruh didadaku, dan kupendam mual dan amis yang kurasakan, senyum menghias dan meneggelamkannya dari wajahku, ini hari bahagia biar semua ikut bahagia.
Ramadhan tahun itu menambah sahdu dalam hatiku kekhusuan terasa merasuk dalam dada, denting alam kedua bersnadung rindu, belaian alam memikat hatiku, hangat menyelimuti dan mengalir dalam setiap aliran darahku, itulah saat ramadhan terindah bagiku, saat itu aku ingin melunasi hutang-hutangku, sampai aku minta ijin istriku untuk tidak mengirim THR tahun itu hanya untuk menyelesaikan semua kewajibanku. Koperasi yang aku pegang aku serahkan pada semua anggota, majalah dari majlis taklim aku serahkan pada pengurus yang lain. sepertinya aku tlah siap tuk mlanjutkan perjalananku pada pelabuhan selanjutnya, bahkan saat aku di masjid Nurul Islam muka kuning, di waktu kultum Subuh utusanNya menghampiriku walau hanya sekecap mata memandang tetapi begitu nyata yang kurasakan(walaupun hingga saat ini aku takdapat memastikanya siapa yang tlah menghampiriku saat itu).
peristiwa dan kejadian yang ku alami, begitu beraturan bagai sebuah sinetron dalam hidupku, yah inilah sinetron hidupku yang diiringi dengan alunan nada alam, Tiada Yang Lebih berkuasa dari-Nya, Yang Maha Kuasa.
(dilanjutkan)

Selengkapnya...

Tapak kaki dalam titian jembatan emas

Sebuah kenangan akan selalu diingat dalam sebuah memori, dan didalam memori secara garis besar terdapat dua peristiwa besar dalam hidup dan kehidupan yaitu sebuah lukisan yang indah suatu kebahagian hidup dan goresan yang melukai hati dalam perjalanan kehidupan, keduanya diwakili oleh sebuah memori.
sebuah cerita hidup dalam kehidupan
saat dia kecil dia selalu dimanja karena kondisi fisik dan sikisnya yang membutuhkan banyak perhatian dan perlu slalu diperhatikan, bagai barang antik yang sangat kuno dan tlah usang harus selalu berhati hati apabila sedang membersihkannya dan saat menjaganya dari terpaan angin. setetes embun pagi bisa membuatnya pilek berhari-hari, cipratan air hujan bisa membuatnya meriang seminggu. Sang ayah tlah berusaha tuk mencari apa dan kenapa anak terakhirnya begitu lemah dan rapuhnya bila bersentuhan dengan alam yang tak bersahabat dengannya, namun hasilnya tetap nihil, Nol Besar. ada beberapa analisa yang menunjukan bahwa hidungnya bengkok, singusitis, ususnya melilit dan masih banyak lagi analisa yang didapat tetapi tetap tak ada hasil yang maksimal untuk menyembuhkannya paling tidak untuk bertahan lebih lama. kekawatiran bapak dan ibunya membuat dia makin lemah dan kurang percaya diri.


namun pada akhirnya dia harus bisa mandiri dan tetap berdiri sendiri tanpa harus di kawal orang tuanya, dan ini malah membuatnya bisa bertahan, jadi selama ini kekhawatiran oarng tuanyalah yang membelenggu dirinya untuk bertahan.
makin jauh dengan orang tuanya makin membaik kondisinya, kepercayaan dirinya mulai merambah dada dan sanubarinya untuk tetap bertahan.
kasih sayang yang berlebihan kadang malah membuat belenggu bagi yang di sayangi, bukan belenggu yang menyakitkan tetapi belenggu yang menghanyutkan.
saat aku mulai berteman dengan alam, aku dapatkan kesegaran dalam tiap tarikan nafasku, memangku akui saat pertama kulangkahkan kaki ku dirintik hujan malam kala itu, darah segar mengalir dari hidungku, namun aku tetap bertahan dan aku yakin aku mampu, ini lah belenggu yang selalu menghangatkan diriku yang memisahkanku dari alam, sungguh sangat memabokkan dan menghanyutkan keberanianku. semenjak malam itu aku tapaki langkah baru dan saat itulah mulai kurasakan persahabatan dengan alam yang lebih menghangatkan hidupku, pertahanan tubuhku membaik dan kelemahanku saat bersentuhan dengan alam mulai berkurang, aku bisa yah memang aku bisa.
itu sepuluh tahun yang lalu saat kutemukan kelemahan diri ku, dan aku mulai merangkak dengan sisa harapan untuk menumbuhkannya, walaupun hampir tumbang saat tahun 2006 aku temukan kembali kelemahan itu, bahkan lebih besar dari yang aku kira, singusitisku tumbuh menjadi CAnasofaring stadium III,
Aku sadar, disaat terpuruk dan terdampar dalam lembah penderitaan slalu datang Yang Maha Mengasihi, memberiku kehangatan dengan cintaNya dan menyejukkan Hatiku saat berdzikir untuk Nya, tapi kala dunia menggodaku, semua gersang, Hampa, bahkan anginpun enggan bertiup, aku merindukanNya, tapi kenapa aku slalu melupakanNya.
Dialah sang pembolak-balik Hati, smoga ditetapkan hatiku hanya untuk-Nya, Amien.
Ingatkah kita saat berjanji padaNya ?, untuk mengakui dan mengimaniNya, sebenarnya kitalah yang tlah berjanji bukan Dia, jadi kitalah yang sepatutnya memenuhi janji kita, bukan kita yang menuntu janji-Nya.
ampunilah Hamba yang lemah dan hina ini Ya ALLAh, Hamba bagai titik debu yang tak kuasa menahan diriku sendiri, oleh tiupan angin dunia, hanya Pada Mu ku serahkan diri.
Selengkapnya...

musim hati kita

adakah kemarau dihati ? musim ketiga di hitungan jawa.
seperti saat ini, hari hari makin panas, debu berterbangan terhempas hembusan angin yang makin kencang dan kering, namun dimalam harinya dingin menyusup sampai tulang.
musim makin tak menentu kadang hujan turun mendadak dan terik mentari menguapkan hujan deras sekejap.
mungkinkah ada musim di hati kita seperti itu ?
di dunia yang makin panas, hati memang perlu di sirami dengan sejuknya iman.
bagai berjalan digurun yang gersang merindukan oase iman yang sejuk dan menyegarkan, dalam terpaan badai krisis ekonomi saat ini perlu kiranya kita tambatkan hati, dengan sebuah pegangan yang kokoh. smoga Sang pembolak balik hati menetapkan hati kita dalam kebaikan, amien.
Karena kita sebagai manusia biasa mempunyai banyak celah yang dapat digoyahkan oleh syetan, baik itu lewat lisan perkataan kita, ataupun hanya rintihan batin kita.


Smoga kita tetap berlindung pada Yang Maha Melindungi, dan selalu menghiasi setiap relung hati dengan alunan dzikir pada-Nya.

Selengkapnya...

Sebuah langkah tlah berlalu

setelah beberapa kalli dicoba dan dicoba akhirnya, ada juga hasil yang dapat diraih.
sebuah langkah tlah terayun pantang tuk mundur, sekali layar terkembang depan jalan yang terang.

sebuah cahaya terang tlah menyusup dalam relung hati yang paling dalam tuk ucapkan puja dan puji syukur atas rahmat dan hidayah yang diberikan-Nya, shalawat dan salam tuk kekasih dan pujaan hati pemimpin umat terbaik sepanjang masa Nabi Muhammad SAW.

kini saatnya nusantara tuk bangkit walau wilayah tak seluas masa majapahit, tetapi semangat palapa patih gajah mada tetap bergelora, bangkitlah pemuda Indonesia. Selengkapnya...

Hanya untukmu

Dampak krisis ekonomi mulai terasa diawal tahun ini, biasanya aku hampir tak ada libur, tapi sekarang setiap hari jam 5 sore sudah pulang dari kerja, dan sabtu minggu dirumah bersama keluarga.
akhir minggu kemarin jadi liburan panjang karena hari senin libur imlek, dan jadi hari yang panjang bagiku.
selama tiga hari slalu ada acara bersama pujaan hati dan harapan jangka panjangku, hanya untuknya semua yang aku lakukan, di hari sabtu ke ocarina, kawasan wisata terbaru dibatam walaupun wahana mainannya belum lengkap tapi sudah cukup untuk menjadi alternatip kawasan bermain yang ada dibatam.
dilihat dari kesiapan openingnya yang sepertinya dipaksakan untuk menyambut tahun baru masih banyak yang perlu dibenahi seperti tempat sampah yang masih jarang dijumpai. wah jadi bisa jadi komentator juga yah (balik ke bahasan awal lagi yuk).
dari hari sabtu aku bersama dimas jalan jalan ke ocarina senang rasanya bisa melihatnya tersenyum gembira bermain bebas tanpa ada ocehan ataupun larangan untuknya. mulai dari wahana air, permainan luncuran dan yang terakhir gondola, semua dicoba.
hari kedua kita jalan ke muka kuning cari cd dan dvd lagu2 anak, dilanjutkan ke panbil main bom-bom car dan mandi bola. hari ketiga kami ke megamall batam center main mobil remot dan naik bis ke sekupang. pulangnya pegal-pegal semua, tapi itu semua demi seorang anak smoga kelak menjadi anak yang saleh dan dapat berguna bagi nusa, bangsa, agama dan orang tua, amien.
Selengkapnya...